MAKALAH
MAKHLUK HIDUP DAN ORGANISASI KEHIDUPANNYA
Untuk
memenuhi syarat Kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen
Pengampu : Ika Wulandari Utaminingtyas, M.Pd
Disusun
oleh Kelompok 1
1. Ana
Ristiana 141350007
2. Alfrida
Rizkiana 141350024
3. Intan
Luthfita Sari 141350013
4. Meri
Suprihatin 141350047
5. Restu
Dian Saputra 141350140
6. Tiara
Indria Ningrum 141350033
Prody :
PGSD
Semester :
III (Tiga) A
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Metro
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan nikmat yang telah
dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ MAKHLUK HIDUP Dan ORGANISASI KEHIDUPANNYA” Terselesainya
makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa
pihak yang telahmemberikan kepada penulis berupa motivasi, baik
materi maupun moril. Oleh karenaitu, penulis bermaksud mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yangtak dapat saya sebutkan satu persatu,
semua yang telah membantu terselesaikannyamakalah ini.Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini belum mencapai kesempurnaan,sehingga kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis
harapkandari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis
berharap semogamakalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Lampung
Timur , 24 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR
ISI...................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1.Latar
Belakang...........................................................................................
1.2.Rumusan
Masalah.......................................................................................
1.3.Tujuan
Pembahasan....................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................
2.1
Pengertian Karakteristik Makhluk Hidup...................................................
2.2
Pengertian Metabolisme ............................................................................
2.3
Pengertian Homeostatis..............................................................................
2.4
Pengertian Reproduksi ..............................................................................
2.5
Pengertian Mutasi dan Adaptasi................................................................
BAB
III PENUTUP.........................................................................................
3.1
Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Karakteristik makhluk
hidup adalah salah satu ciri bagaimana kita bisa membedakan hewan, manusia,
tumbuhan dll. Struktur dasar makhluk
hidup benda mati berasal dari sifat dasar materi dan energi. Struktur dan
organisasi makhluk hidup yang bersifat unik berasal dari molekul ADN. Makhluk
hidup merupakan bagian dari jaring-jaring makanan pada organisasi kehidupan di
alam, maklhluk hidup saling ketergantungan satu terhadap yang lain baik
langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh energi dan materi. Dan
bagaimana pentingnya kita memahami tentang karakteristik makhluk hidup,
metabolisme, homeostatis dan yang lainya.
Mengenal suatu jenis
makhluk hidup berrti mempelajari jenis-jenis makhluk hidup, berat pula
memperhatikan ciri-cirinya dan membandingkannya dengan jenis makluk hidup yang
lain.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa karakteristik makhluk hidup?
2.
Apa pengertian Metabolisme?
3.
Apa maksud Homeostatis?
4.
Apa yang pengertian Reproduksi?
5.
Apa yang dimaksud mutasi dan adaptasi?
1.3 Tujuan
Pembahasan
Agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membaca dan lebih paham dengan yang dimaksud karakteristik makhluk
hidup, metabolisme, homeostatis, reproduksi, serta pengertian mutasi dan
adaptasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Karakteristik Makhluk Hidup
Biologi berasal dari kata “bios” dan
“logos”. Bios artinya kehidupan dan logos
artinya ilmu. Jadi, biologi
adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup,yang mencakup manusia,
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Berikut
ini adalah karakteristik makhluk hidup:
1. Makhluk hidup disusun oleh sel
setiap makhluk hidup terdiri atas satu
sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler).
2.
Makhluk
hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yaitu perubahan ukuran sel menjadi
semakin besar atau pun pertambahan jumlah sel.
3.
Makhluk
hidup melakukan proses metabolisme
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi
berbagai reaksi penyusunan dan penguraian senyawa-senyawa , yang di sebut
metabolisme.
4.
Makhluk
hidup memberikan respons terhadap rangsang
setiap makhluk hidup sensitif terhadap
rangsang, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar tubuh.
5.
Makhluk
hidup melakukan reproduksi.
Makhluk hidup dapat mempertahankan jenis
nya karena ke mampuannya untuk melakukan reproduksi.
6.
Makhluk
hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan
Setiap makhluk hidup mampu beradaptasi
sehingga dapat bertahan meskipun keadaan lingkungan.
2.2 Metabolisme
Metabolisme
adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat
ataupun suatu organism dengan lingkungannya. Metabolisme berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “metabole” yang berarti perubahan, dapat kita katakan bahwa
makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses kimiawi
untuk mempertahankan hidupnya.
A.
Jenis-Jenis
Metabolisme
Metabolisme memiliki
dua arah lintasan metabolic, yaitu :
1.
Katabolisme yang merupakan penguraian
suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk dijadikan energy.
- Anabolisme
yang merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organic dari molekul molekul
tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
B.
Proses
Metabolisme
Didalam tubuh terjadi 3
proses metabolism utama yaitu :
1.Metabolisme Karbohidrat
2.Metabolisme Protein
3.Metabolisme Lemak
2.3 Homeostatis
Homeostasis merupakan
suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam mempertahankan
kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh
mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme
pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan
bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk
memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis
yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin
dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh
manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :
- Self regulation.
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti
dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
- Cara
kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam
tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin,
maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang
pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya
menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil,
pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi
ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan
suhu badan.
- Cara
umpan balik negatif. Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan
normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan
mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
- Umpan
balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
2.4 Reproduksi
Suatu makhluk hidup memiliki
kemampuan untuk menghasilkan salinan dari dirinya sendiri dengan proses yang
dikenal asreproduction . Salinan ini dibuat sementara organisme masih hidup .
Di antara tanaman dan hewan sederhana , reproduksi sering merupakan perpanjangan
dari proses pertumbuhan .
Reproduksi
menggambarkan pembuatan telur, sperma dan proses-proses yang menyertainya
sampai pembuahan (fertilisasi). Sistem
reproduksi terdiri atas organ seks primer atau gonade (testis pada jantan dan
indung telur pada betina ), yang menyekresi hormone dan menghasilkan gamet (sperma dan telur). Organ reproduksi
pelengkap meliputi saluran rahim (tube uterina), kelenjar, dan alat genetalia
eksternal.
Hewan
invertebrate dapat melakukan reproduksi secara seksual (melibatkan sel kelamin)
maupun aseksual (tidak melibatkan sel kelamin ). Reproduksi aseksual pada hewan
lebih jarang terjadi dari pada tumbuhan. Biasanya reproduksi aseksual merupakan suatu alternatif dan
bukan pengganti dari reproduksi seksual. Beberapa invertebrata, misalnya jenis
cacing pipih (Planaria) berkembang biak dengan cara fragmentasi. Fragmentasi
merupakan pemutusan bagian tubuh. Setelah tumbuh mencapai ukuran yang normal,
Planaria secara spontan terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian berkembang
menjadi dewasa dan proses tersebut akan terulang kembali.
Invertebrata
lain melakukan reproduksi aseksual dengan cara pertunasan (budding). Pertunasan
merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang serupa dengan induknya) dari
tubuh induk. Keturunan berkembang sebagai tunas pada badan induk. Beberapa
spesies invertebrata yang tingkatannya lebih tinggi berkembang biak dengan cara
partenogenesis. Partenogenesis merupakan telur yang dihasilkan oleh hewan
betina yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi, contohnya serangga.
Pada beberapa kasus, partenogenesis merupakan satu-satunya cara yang dapat
dilakukan hewan tertentu untuk berkembang biak. Tetapi pada umumnya hewan
tersebut melakukan partogenesis pada waktu tertentu, seperti yang dilakukan
oleh Aphid (kutu daun) melakukan partenogenesis pada musim ketika banyak
terdapat sumber makanan di sekelilingnya. Reproduksi secara partenogenesis
lebih cepat dari pada
reproduksi secara seksual, hal ini memungkinkan jenis tersebut untuk
memanfaatkan sumber makanan yang tersedia dengan cepat.
2.5 Mutasi
dan Adaptasi
1. Mutasi
Mutasi berasal dari
kata mutates yang artinya adalah perubahan. Agen yang menyebabkan mutasi
disebut Mutagen.Makhluk Hidup yang menyebabkan mutasi disebut Mutan.Syarat
Mutasi adalah:
1. Adanya
perubahan materi genetic (DNA)
2. Perubahan
tersebut bersifat dapat/tidak dapat diperbaiki
3. Hasil
perubahan tersebut diwariskan secara genetic pada keturunannya.
A.
Mekanisme
Mutasi
Mutasi dapat mempengaruhi DNA maupun kromosom. DNA
dapat dipengaruhi pada saat sintesis DNA(replikasi). Pada saat tersebut factor
mutagenic mempengaruhi pemasangan basa nukleotida sehingga tidak berpasangan
dengan basa nukleotida yang seharusnya. Kromosom juga dapat dipengaruhi oleh
mutagen pada saat pemaketan DNA dalam kromosom(profase), pemisahan kromatid, penarikan
kromosom oleh benang spindle,dan sintesis dinding sel(sitokintesis)setelah
anaphase.
B.
Tempat
Terjadinya Mutasi
1. Mutasi Gametik: mutasi yang terjadi
pada sel gamet.
2. Mutasi Somatik: mutasi yang terjadi
pada sel-sel soma
C. Tingkat Mutasi
1. Mutasi Gen: merupakan perubahan yang terjadi pada nukleotida DNA yang
membawa “pesan”suatu gen tertentu.
2. Mutasi Titik: perubahan kimiawi pada
satu atau beberapa pasangan basa dalam satu gen tunggal.
D. Tipe-Tipe Mutasi
Titik:
·
Substitusi: pasangan basa merupakan
penggantian 1 nukleotida dan pasangannya di dalam untai DNA komplementer dengan
pasangan nukleotida lain.
·
Insersi dan Delesi:
penambahan/pengurangan 1 atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
E. Mutasi
Kromosom
Mutasi Kromosom adalah perubahan materi
genetic yang disebabkan oleh perubahan pada kromosom.
1. Perubahan
Susunan Kromosom
Perubahan susunan kromosom dapat
disebabkan oleh delesi(penghilangan)duplikasi(penggandaan),inverse(pembalikan),dan
translokasi.
2. Perubahan
Jumlah Kromosom
-Euploid:variasi dalam sejumlah set
dasar kromosom yang disebut genom.Individu yang memilik genom tunggal disebut
monoploid,dua disebut diploid,empat disebut tetraploid,lima disebut
pentaploid,dan enam disebut heksaploid .
Tingkatan yang memiliki genom lebih dari
2 disebut poliploid. Euploidi dibedakan
menjadi:
a.
Autopolidploid: kelipatan jumlah
kromosom yang berasal dari genom spesies yang sama.
b.
Alopoliploid: kelipatan jumlah kromosom
yang berasal dari genom spesies yang berbeda.
c.
Aneuploid: variasi sejumlah kromosom
yang diakibatkan adanya pengurangan atau penambahan 1 atau sejumlah kecil
kromosom.
Kelainan pada manusia
yang disebabkan oleh perubahan kromosom:
1.
Down Syndrome
2.
Klinefelter Syndrome
3.
Turner Syndrome
4.
Cri Du Chat(Tangisan Kucing)
5.
Translokasi Kromosom
6.
Cml.
F. Sumber Mutasi
Mutasi dapat
disebabkan oleh mutagen yang berasal dari alam maupun buatan.Bahan-bahan
penyebab mutasi disebut mutagen.Mutagen terdapat di alam disebut mutasi
alami,sedangkan mutagen yang sengaja diberikan disebut mutasi buatan.Mutagen
dapat berupa factor kimia.Beberapa zat kimia yang mempengaruhi susunan DNA dan
mempengaruhi jalannya replkasi DNA disebut zat-zat mutagenik.Contohnya pada
Urasil dan Sitosin.Macam factor mutagenic salah 1 nya sinar radioaktif.Radiasi
pengionisasi menghasilkan gugus kimia yang reaktif yang disebut radikal bebas.
G. Pengaruh Mutasi
Mutasi pada dasarnya
mengubah susunan gen/kromosom.Perubahan ini menyebabkan perubahan produk gen
dan akhirnya perubahan fenotip.Mutasi yang menguntungkan salah satunya muncul
varietas yang lebih unggul.Mutasi yang merugikan munculnya kelainan genetic.
H. Mutasi Sebagai Bahan Baku Evolusi
Secara genetis mutasi
merupakan salah satu penyebab peningkatan variasi suatu organisme.Apabila
mutasi terus terjadi maka organism akan terus bertambah variasinya.Ini erat
hubungannya dengan kecepatan pergantian generasi,mobilitas suatu organism,besar
populasi suatu organisme,dan tingkat tropiknya.
2. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Macam-macam
Adaptasi:
Ada banyak bentuk
adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptif ini
dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain-lain, yang
semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada banyak cara
makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar adaptasi dibedakan
menjadi 3 yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah
laku.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian diri bentuk tubuh
atau alatalat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya. Adaptasi morfologi
ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan.
Macam-macam adaptasi
morfologi pada tumbuhan:
a. Adaptasi tumbuhan
yang hidup di daerah kering (xerofit)
b. Adaptasi tumbuhan
yang hidup di daerah lembap (higrofit)
c. Adaptasi tumbuhan
yang hidup di air (hidrofit)
Macam-macam adaptasi
morfologi pada hewan:
a. Adaptasi morfologi
pada bentuk paruh dan kaki pada burung
b. Adaptasi morfologi
pada mulut serangga
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah cara penyesuaian diri fungsi
alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya.Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena menyangkut
fungsi alatalat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi Tingkah Laku adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makhluk hidup menunjukkan aktivitas
metabolisme. Sel pada makhluk hidup memperoleh dan menggunakan energi untuk
menyusun tubuh, menggantikan bagian yang rusak, memelihara kelangsungan hidup,
dan mempertahankan hidup dalam berinteraksi dengan lingkungan untuk melakukan
reproduksi. Olehnya semua makhluk hidup tanggap terhadap perubahan lingkungan
dengan menggunakan kontrol homeostatis, yang membantu untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan.
Setiap makhluk hidup ada karena makhluk
hidup mempunyai kemampuan untuk melakukan reproduksi, metabolisme, homeostatis
dan mutasi serta adaptasi .
ADN merupakan unsur hereditas yang
diturunkan dari induk kepada keturunannya. Mutasi walaupun sebagaian besar pada
manusia menyebabkan bencana, tetapi mutasi memungkinkan munculnya variasi baru
pada makhluk hidup bila makhluk hidup itu dapat bertahan hidup dengan perubahan
itu.
DAFTAR PUSTAKA
Djumhana nana, dkk. 2006. Konsep Dasar Biologi Untuk SD. Bandung. UPI PRESS. Hal 41-52
Sri Y Margaretta, dkk. 2006. Konsep Dasar IPA. Bandung. UPI PRESS. Hal 103-107