MAKALAH
BELAJAR SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Untuk memenuhi syarat Kuliah Media Pembelajaran SD
Dosen Pengampu : Srikandi Oktaviani, M. Pd
Disusun oleh Kelompok 1 :
1. Puspita Ayuni NPM 141350005
2. Leni Nuraisah NPM 141350031
3. Tiara Indria Ningrum NPM 141350033
4. Yentika Putri NPM 141350046
5. Ni Made Yulia Safitri NPM 141350012
Prody : PGSD
Semester : III (Tiga) A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Metro 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu, di pahami ataupun tidak di pahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari- hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melaksanakan, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak dibatasi usia, tempat maupun waktu. Karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti. Inti dari proses pendidikan adalah belajar dan pembelajaran.
Menyadari hal itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. Seperti yang kita ketahui bahwa Pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu agar tujuan pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar maka perlu mengadministrasikan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang baik agar pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif .
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian belajar sebagai proses komunikasi?
2. Apa saja bentuk dan jenis komunikasi?
3. Apa konsep pembelajaran?
4. Apa maksud konsep media?
C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar sebagai proses komunikasi.
2. Untuk mengetahui dan memahami bentuk dan jenis komunikasi.
3. Untuk mengetahui apa konsep pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apa konsep media.
D. Manfaat
1. Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap hakikat belajar dan pembelajaran.
2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah Media Pembelajaran SD.
PEMBAHASAN
1.1 Proses Belajar sebagai Proses Komunikasi.
Proses belajar dapat dikatakan proses komunikasi dimana terjadi proses penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (guru, instruktur, media pembelajaran dll) kepada penerima (peserta didik, murid) dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik) oleh peserta didik/murid.
Guru hendaknya menyadari bahwa didalam kegiatan belajar dan pembelajaran, seungguhnya ia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan menggunakan kata-kata yang berada dalam jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya, agar dapat dimengerti dengan baik oleh mereka sehingga pesan pembelajaran yang disampaikan dapat diterima oleh murid dengan baik.
A. Kegiatan encoding dan decoding dalam proses pembelajaran:
1. Encoding merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan lambang-lambang yang akan digunakan dalam kegiatan komunikasi oleh komunikator (oleh guru dalam kegiatan pembelajaran).
2. Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang oleh komunikator.
Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.
B. Bentuk-bentuk komunikasi:
1. Komunikasi verbal
Yaitu salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain baik secara tertulis maupun pesan.
2. Komunikasi non verbal
Komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh seperti menggunkan gerakan tangan/tubuh sebagai isyarat suatu perbuatan yang mempunyai arti pesan dalam konteks komunikasi. Mengekspresikan pesan dalam komunikasi dalam bentuk gambar, menggunakan bahasa sikap yaitu bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan/ mengekspresikan pikiran, perasaan seperti bungkam, tak acuh.
C. Jenis komunikasi :
1. Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi dalam diri individu uang berfungsi untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahmai dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan.
2. Komunikasi intrapersonal
Komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.
3. Komunikasi kelompok
Interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui seperti berbagai informasi, pemecahan masalah mana yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota lain secara tepat.
4. Komunikasi massa
Merupakan tipe komunikasi manusia (human communication) adalah komunikasi umum, pesan yang disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja tapi juga bagi semua orang/ khalayak.
D. Bentuk komunikasi berdasarkan :
1. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa alat berbentuk kata, isyarat
2. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat atau mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu,menggunakan radio, buku.
E. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan:
1. Komunikasi satu arah
Pesan yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat memberikan umpan balik
2. Komunikasi timbal balik
Pesan disampaikan pada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.
1.2 Konsep Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi , memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar , tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial-kultural dalam lingkungan masyarakat.
A. Ada dua jenis pembelajaran:
1. Pembelajaran dalam konteks pendidikan formal.
2. Pembelajaran dalam konteks informal.
Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya kita menggunakan istilah “ proses belajar mengajar ”dan “ pengajaran “ . istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “ intruction” . menurut Gagne , Briggs, dan wager (1992).
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Kini , kita sudah memiliki konsep dasar pembelajaran seperti hal itu dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, yakni “ Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. “
Dalam konsep terkandung 5 konsep yaitu:
1. Interaksi
2. Peserta didik
3. Pendidik
4. Sumber belajar dan
5. Lingkungan belajar
1.3 Konsep Media
McLuhan yang dikutip oleh Akhsin dalam kustino (2001: 2) menyatakan bahwa media juga disebut saluran ( channel), karena menyampaikan pesan dari sumber sumber informasi kepada penerima. Dengan demikian , media adalah segala sesuatu bentuk saluran yang dapat digunakan dalam penyajian informasi untuk mengantar pesan dari sumber informasi kepada penerima.
Kata media sendiri berasal dari bahasa latin ‘medius’ yang secara harfiah berarti tengah atau perantara atau pengantar. Menutut KBBI media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung: alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk . AECT ( Association of Education and Communication Technology, 1997) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Dari beberapa batasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat dll. Jadi media pembelajaran adalah media yang dipergunakan dalam pembelajaran yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar kepenerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Ataupun segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada peserta didik.
A. Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi di antaranya:
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan auditif.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena :
a. obyek terlalu besar.
b. obyek terlalu kecil.
c. obyek yang bergerak terlalu lambat.
d. obyek yang bergerak terlalu cepat.
e. obyek yang terlalu kompleks.
f. obyek yang bunyinya terlalu halus.
g. obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.
3. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
6. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
7. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
8. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
9. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.
B. Ciri-ciri Media Pembelajaran Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya.
1. Ciri fiksatif (Fixative property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2. Ciri Manipulatif (Manipulative property) Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki cirri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-laps recording.
3. Ciri distributif (distributive property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu .
C. Jenis-jenis Media Pembelajaran Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu :
1. Media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan
2. Media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design).
Masing-masing jenis media ini mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dari media jadi adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk pengadaannya. Sebaliknya, mempersiapkan media yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak waktu, tenaga meupun biaya karena untuk mendapatkan keandalan dan kesahihannya diperlukan serangkaian kegiatan validasi prototipenya.
Kekurangan dari media jadi adalah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan media jadi yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran setempat . Ditinjau dari bentuknya, terdapat berbagai jenis media pembelajaran, diantaranya :
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Auditif : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar . manfaat media pembelajaran tersebut adalah penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih efesien, interaktif dalam waktu dan tenaga.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guruke arah yang lebih baik dan positif.
Saran
Penggunaan media dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sampai saat ini pada kenyataannya , penggunaan media memang kurang diperhatikan. Oleh karenanya tiap pendidik hendaknya memahami benar peranan media dalam proses pembelajaran.
Seagaimana telah dipaparkan di depan tingkat ketuntasan proses pembelajaran siswa di dukung dengan penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan. Sudah selayaknya guru sebagai pendidik untuk menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan limbah-limbah rumah tangga yang masih dapat digunakan. Itulah peranan guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang berhasil.
Rahadi Aristo, dkk. Media Pembelajaran. Direktorat Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta : 2003
Wirahatapura Udin, S. Dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran. UT (Universitas Terbuka), Jakarta : 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar